Engles dan Dameron (1990: 53-62) memperinci kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang konselor profesional dalam konseling perorangan sebagai berikut:

  • Demonstrate an understanding of the basic principles of human growth and development and how they affect the counseling process.
  • Understand and explain how cultural variations affect the counseling process.
  • Explain the major counseling theories and their associated procedures and techniques.
  • Develop a personal approach to counseling that is consistent with the counselor’s values and beliefs.

  • Establish and maintain a constructive, facilitative, and ongoing relationship with clients.
  • Demonstrate basic counseling skills used in most or all of the major counseling theories.
  • Conduct an intake interview at the beginning of the counseling relationship life cycle.
  • Conduct counseling sessions in the working stage(s) of the counseling relationship life cycle.
  • Manage the termination phase of the counseling relationship life cycle.
  • Assess clients appropriately.
  • Discern the counseling mode most facilitative to the concern presented by the client.
  • Recognize and respond appropiately to personal and professional limitations.
  • Maintain professional ethical and legal standards.
  • Seek appropriate state and/or national credentialing.

Berdasarkan rincian kompetensi yang dikemukakan Engles dan Dameron tersebut, dinyatakan bahwa seorang konselor professional harus memahami prinsip-prinsip dasar pertumbuhan dan perkembangan manusia dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi proses konseling; memahami dan mampu menjelaskan bagaimana budaya yang bervariasi dapat mempengaruhi proses konseling; memahami teori-teori konseling yang utama dan hubungan antara prosedur dan tekniknya; pendekatan yang digunakan dalam konseling konsisten dengan nilai dan keyakinan konselor; membangun, dan memelihara hubungan yang terjalin baik dengan klien; menerapkan keterampilan dasar konseling; melakukan interview saat konseling; melakukan sesi konseling dengan tahapan-tahapan kerja; keterampilan mengakhiri hubungan konseling; mengases klien dengan selayaknya; melihat konseling sebagai hal yang mempengaruhi klien; menyadari dan merespon selayaknya keterbatasan pribadi dan keterbatasan professional; menjaga kode etik dan standar resmi dan membangun kepercayaan. Berdasarkan hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang guru pembimbing sebagai pelaksana kegiatan konseling perorangan di sekolah, haruslah benar-benar memahami

Sumber :

Engels, Dennis W., Dameron. Joseph D. 1990. The Professional Counselor (Competencies, Performance Guidelines and Assessment). Alexandria: American Association for Counseling and Development.