Sejak pertama kali konseling diperkenalkan pada tahun 1963 melalui kursus secara formal dalam di Maktab Perguruan Ilmu Khas (MPIK) Cheras, Kuala Lumpur dan mulai dilaksanakan di Universiti Pertanian Malaysia (UPM) dengan membentuk para Sarjana Muda pada tahun 1981 dan pada Universiti Kebangsaan Malaysia, ikut membuka diploma untuk psikologi (konseling) pada tahun 1980 yang sampai sekarang semakin berkembang di Negara ini.

 

Pada akhir abad ke 20 barulah universitas-universitas yang ada di Negara ini melahirkan guru-guru konseling di sekolah-sekolah serta konselor umum. Tujuan umum pendidikan konselor di Negara ini dalah mendidik calon konselor profesional yang bukan saja untuk institusi pendidikan tetapi juga untuk semua sector. Saat ini hampir semua universiti di Negara ini telah membuka jurusan bimbingan dan konseling sebagaimana yang dikutip dalam Jurnal menyebutkan “

 

 

 

Kini hampir semua universiti di tanah air sedang mengendalikan kursus-kursus dalam bidang bimbingan dan konseling, sama ada di peringkat sarjana muda mahupun peringkat ijazah kedoktoran.

 

 

 

Dalam usaha memantapkan keberadaan konseling, maka dibentuklah salah satu organisasi konseling di Negara ini yang diberi nama nama Persatuan Konseling Malaysia (PERKAMA) pada tahun 1982, tujuan utama PERKAMA adalah untuk menyatukan konselor-konselor terlatih di seluruh Malaysia serta memperjuangkan taraf profesion di kalangan konselornya. Namun keberadaan organisasi ini, persatuan ini kurang diminati walaupun ia sudah tertubuh sejak dua dekade yang lalu.

 

 

 

Pada tahun 1998 dalam Akta Konselor, telah didirikan badan yang dikenal dengan "Lembaga Konselor".

Yang mengisi lembaga ini sebagaimana disebutkan dibawah ini yaitu :

 

 

Ahli-ahlinya dilantik oleh Menteri Perpaduan Negara dan Pembangunan Masyarakat. Mereka terdiri daripada Presiden dari kalangan konselor berdaftar, seorang wakil Jabatan Kebajikan Masyarakat, wakil Kementerian Pendidikan, wakil Kementerian Kesehatan, wakil Jabatan Kemajuan Islam, wakil Jabatan Perkhidmatan Awam, wakil Kementerian Dalam Negeri, tiga orang wakil dari institusi pengajian tinggi, dan enam orang konselor berdaftar.

 

 

 

Pada masa sekarang BK di negera ini sudah mendapat pengakuan yang cukup signifikan hal ini hapat dilihat dari banyaknya praktek-praktek yang dilakukan oleh para konselor.

 

disarikan dari :

Prof Dato' Dr. Haji Mohd Mansor Abdullah, Jurnal Bimbingan dan Konseling. Vol. 25 no. 2 dis 2003. Profesionalisme dalam Kaunseling Menjana Kesejahteraan Insan: