Cooper dan Straw (2004) mengemukakan gejala stres dari segi fisik, perilaku, dan dalam bentuk watak. Bentuk gejala fisik oleh Cooper dan Straw (2004) ditandai dengan adanya kerongkongan kering, tangan lembab, merasa panas, otot-otot tegang, pencernaan terganggu, sembelit, letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.

Sementara dalam bentuk perilaku umumnya ditandai dengan perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah paham, tidak berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jernih, sulit membuat keputusan, hilangnya kreatifitas, hilangnya gairah dalam penampilan dan hilangnya minat terhadap orang lain. Dalam bentuk gejala watak dan kepribadian biasanya tanda yang dapat dilihat adalah sikap hati-hati menjadi cermat yang berlebihan, cemas menjadi lekas panik, dan kurang percaya diri menjadi rawan (Cooper dan Straw, 1995).

Tidak berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Cooper dan Straw, Braham dalam Handoyo (2001), berpendapat gejala stres dapat dibedakan atas gejala fisik, emosional, intelektual, dan gejala interpersonal. Gejala fisik ditandai dengan adanya sulit tidur atau tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan pencemaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebihan, selera makan berubah, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, dan kehilangan energi. Sementara gejala stres yang bersifat emosional ditandai dengan marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitif, gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta mudah menyerang, dan kelesuan mental. Braham sebagaimana dikutip oleh Handoyo (2001) menambahkan bahwa gejala stres yang bersifat intelektual umumnya ditandai dengan mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit untuk berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, dan pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja. Sedangkan tanda stres yang bersifat interpersonal adalah acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain (Braham dalam Handoyo, 2001).

Hans Selye (Cooper, 2004; Kavanagh, 2005; Aldwin, 2007), menjelaskan beberapa ciri stress yang tampak dalam perilaku/tindakan, proses sikap/fikiran,
emosi/perasaan, dan fisik /fisiologis.

a. Perilaku/Tindakan

Ditandai dengan menurunnya kegairahan, pemakaian alkohol yang berlebihan, meningkatnya konsumsi rokok dan kopi, perilaku kekerasan/tindakan agresif, gangguan pada kebiasaan makan, gangguan tidur, problema seksual, kecenderungan menyendiri, mudah mengalami kecelakaan, menunjukkan sifat permusuhan, menunjukkan sifat
pertengkaran, mengkritik dan menyalahkan orang lain, tidak sabar, ceroboh, banyak mengeluh, dan melamun.

b. Proses Sikap / Pikiran

Ditandai dengan pemikiran irasional, kelemahan dalam pengambilan keputusan, kecenderungan lupa/mudah lupa, menurunnya daya ingat, kesulitan untuk berkonsentrasi, merasa kehilangan harapan, merasa tidak berdaya, putus asa, berfikir negatif, menyalahkan diri sendiri,bingung / pikiran yang kacau, kehilangan rasa humor yang sehat, penurunan inisiatif, produktifitas/prestasi menurun.

c. Emosi / Perasaan

Ditandai dengan cepat marah, murung, cemas / takut / panik, merasa ingin menangis / mudah menangis, Pasif / pengasingan diri secara emosional, depresi / sedih yang berkepanjangan, tertawa gelisah, merasa tidak berdaya, merasa diabaikan, selalu mengkritik diri sendiri dan orang lain secara berlebihan, mudah tersinggung / sensitif.

d. Fisik/Fisiologis

Ditandai dengan sakit kepala dan rasa sakit lainnya (seperti leher,punggung, dll), jantung berdebar, diare / konstipasi (susah buang air besar), rasa sakit pada rahang, gigi gemeretak, gangguan kulit / gatalgatal, kerongkongan kering, pusing kepala, sering buang air kecil, perubahan pola makan, badan berkeringat tidak wajar, badan menggigil, gerenyet syaraf, bersin-bersin, menurunnya fungsi seksual, pembesaran pupil mata, bernafas terengah-engah, mual-mual, kejang-kejang, gangguan motorik, kelelahan kronis, otot terasa tegang.

Artikel ditulis oleh Khairul Bariyyah Sumber: http://konselingkita.com