TIM Konseling Trauma Turun Ke Lapangan

Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 di Propinsi Sumatera Barat dan 1 Oktober 2009 di Propinsi Jambi telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan tempat tinggal serta harta benda masyarakat. Akibat psikologis yang ditimbulkannya sangat berat bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa yang secara keseluruhan mengganggu kehidupan masyarakat sehari-hari termasuk kegiatan belajar peserta didik.

Untuk pemulihan gangguan mental psikologis yang berpengaruh terhadap kehidupan efektif sehari-hari warga masyarakat korban gempa perlu ditangani secara khusus. Penanganan khusus ini amat mendesak dilakukan terhadap peserta didik yang sedang menjalani proses pendidikan di sekolah-sekolah. Hal ini secara langsung juga terkait dengan perlunya pelayanan terhadap guru-guru dan orang tua mereka yang secara langsung terkait dengan kondisi peserta didik dalam kegiatan belajar yang dimaksudkan. Pelayanan terhadap guru dan orang tua sangat penting mengingat guru adalah sosok utama dalam keberlangsungan proses pembelajaran peserta didik, dan orang tua adalah tiang utama kehidupan anak/peserta didik secara menyeluruh. Oleh karena itu di samping peserta didik, guru dan orang tua pun memerlukan pelayanan yang memadai hal mendasar inilah yan menjadi alasan sehingga Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan dengan Direktorat PTK-PNF Ditjen PMPTK Depdiknas menurunkan Tim untuk pelayanan Pelayanan Konseling Trauma Pasca Bencana Gempa di Sumatera Barat dengan melibatkan para konselor-konselor dari seluruh Indonesia.

 

 

Program ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan konseling terhadap sasaran layanan yang mengalami gangguan mental psikologis akibat terjadinya gempa tanggal 30 September 2009. dimulai dari Sasaran program ini adalah peserta didik, guru, dan orangtua/anggota masyarakat yang dinilai oleh Dinas pendidikan dan unsur pemerintahan terkait setempat memerlukan pelayanan, sebagai upaya pemulihan atas kondisi mental psikologis mereka yang mengalami gangguan akibat musibah gempa.

Dalam rancangannya pelayanan tanggap darurat dan tindak lanjutnya yang akan berlangsung 2 bulan sejak awal bencana terjadi (tanggal 30 September 2009 s.d 30 Nopember 2009).
Tujuan program adalah:

  • Membantu pemulihan kondisi mental psikologis peserta didik sehingga dapat menjalani proses pembelajaran secara normal kembali
  • Membantu pemulihan kondisi mental psikologis para guru sehingga terbebas dari gangguan akibat gempa di satu sisi, dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran secara normal kembali di sisi lain.
  • Membantu pemulihan kondisi mental psikologis orangtua/warga masyarakat agar dapat segera menjalani kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat pada umumnya khususnya dalam membimbing anak-anak mereka dalam belajar

Program ini terarah kepada sasaran yang telah diidentifikasi mengalami dampak mental psikologis yang paling memerlukan bantuan melalui pelayanan konseling trauma.

Dalam program ini kegiatan yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.

  • Kegiatan konseling trauma terhadap kelompok sasaran peserta didik dilakukan dalam bentuk:
    • Terapi Permainan
    • Bimbingan/Konseling Kelompok
    • Konseling Individual
    • Pelayanan Informasi
    • Pelayanan Pembelajaran
  • Kegiatan konseling trauma terhadap para orang tua/warga masyarakat yang memerlukan dilakukan dalam bentuk:
  • Terapi Relaksasi
  • Bimbingan/Konseling Kelompok
  • Konseling Individual
  • Pelayanan Informasi
  • Pelayanan Berkehidupan dalam Keluarga/Masyarakat

Galeri FHOTO